Karakteristik dan pesan positif yang disampaikan melalui kesenian tari ini menggambarkan tarian pergaulan. Tampak kegembiraan dalam wajah para penari dan kreografernya sangat sempurna.
Terlihat dari formasi dan warna warni busananya maupun gerakan tangan ke kiri dan ke kanan. Memutar lalu maju ke depan. Cengkok dan irama dalam semua gerakan sejak awal hingga selesainya tarian dipentaskan, tampak penarinya riang gembira. Tarian ini konon untuk menyambut tamu-tamu agung, tamu kebesaran dan tamu pemerintahan yang berkunjung ke pemprov Kalteng, intinya adalah tarian “selamat datang”.
Tarian ini dilakukan oleh beberapa orang peserta, pria dan wanita yang berdiri berselang-seling dalam satu lingkaran, semua dimulai dengan menghadap kedalam lingkaran, kemudian berputar ke arah kanan sambil melakukan gerak maju bergerak berlawanan arah jarum jam kemudian menghadap ke arah luar
lingkaran, berputar lagi ke arah kiri sambil melakukan gerak maju. Begitu seterusnya sambil berputar terus berlawanan arah jarum jam dengan mengikuti irama lagu pergaulan yang berjudul sama, lagu Manasai. Setiap gerakan kaki dalam tarian ini, mirip dengan gerakan dalam irama Cha- Cha. Peserta tarian ini tidak dibatasi dengan usia. Siapapun dan dalam usia berapapun boleh bergabung. Bergabung kedalam lingkaran tari dapat dilakukan kapan saja, mengikuti irama lagu. Dengan bertambahnya peserta yang ikut bergabung, maka lingkaran tari pun akan semakin membesar dan semakin banyak peserta tari. Irama musik pun bisa semakin dipercepat dan suasana gembira serta meriah akan terbentuk dan tercipta.
Tari Manasai juga biasanya tampil pada acara festival budaya Isen Mulang , masuk dalam Karisma Event Nusantara denga tujuan sebagai daya tarik wisatawan untuk berkunjung serta memperkenalkan dan melestarikan udaya daerah sehingga masyarakat luar juga mengetahui budaya dari daerah lain. Hal tersebut akan memperkaya Budaya Nasional Bangsa Indonesia. Buat sobat Wisata maupun yang mau tahu banyak tarian ini, saksikan aja langsung saat Festival Budaya Isen Mulang.
Terdapat nilai niai tersirat yang dipresentasikan pada tarian ini diantaranya nilai pendidikan karakter seperti : religius, jujur, toleransi, kreatif, mandiri, bersahabat/komunikatif, cinta damai, cinta tanah air, gotong royong, dan tanggung jawab konsepsi ini juga diuraikan dalam falsafah “Budaya Betang” yang terdiri dari 4 pilar yaitu yang pertama orang Dayak hidup jujur dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, kedua orang Dayak hidup dalam kesetaraan, ketiga orang Dayak hidup dalam kebersamaan, yang terakhir orang Dayak itu Abdi Hukum. (Adm)