WISATA ALAMWISATA PETUALANGAN

RIAM BATU RAJO

Riam Batu Rajo, disebut juga Riam Tinggi adalah salah satu objek wisata yang terletak di Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah. Tepatnya di Desa Riam Tinggi Kecamatan Delang, Kabuoaten Lamandau.

Sungai dengan hamparan bebatuan besar sepanjang riam dan memiliki arus yang cukup deras, membuat Riam Bato Rajo sangat menantang bagi para penggemar arung Jeram. Menyusuri sungai yang membelah hutan belantara Kalimantan dengan rakit bambu atau perahu karet.

Penggemar hiking dapat mencoba tantangan mendaki Bukit Lubang Kilat yang puncaknya diliputi kabut awan putih tebal dengan udara yang masih bersih dan segar. Laksana surga yang tersembunyi di balik belantara hutan Kalimantan.

Bagi pengunjung yang ingin bermalam, tersedia sejumlah rumah betang (rumah khas suku Dayak) dengan bentuk memanjang dan terbuat dari kayu ulin. Menginap sambil belajar tentang kehidupan masyarakat setempat.

Tentang kuliner, tidak perlu khawatir. Terdapat banyak sajian yang layak dicoba para pengunjung. Diantaranya, menikmati kopi Mantir, yaitu kopi dengan campuran jahe merah dan rempah. Sambil menyantap pulut lemang, yakni nasi ketan yang dibungkus daun pisang dan dibakar di dalam bambu.

Ada pula paket kuliner lengkap yang disediakan oleh pengelola Batu Rajo, berupa makanan tradisional yang dulu biasa disuguhkan untuk raja-raja, seperti nasi yang dimasak dalam tanaman kantong semar.

Pengunjung juga dapat beristirahat dan memanjakan diri dengan SPA tradisional masyarakat pedesaan dengan harum rerempahan dari hutan Kalimantan yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh dan kecantikan kulit.

Untuk sampai ke Riam Batu Rajo, pengunjung butuh waktu 2 jam perjalanan dari Nanga Bulik, ibu kota Kabupaten Lamandau atau sekitar 4 jam perjalanan dari Bandara Iskandar Kota Pangkalan Bun.

Terdapat dua momen menarik yang dapat dipertimbangan pengunjung jika ingin ke Riam Batu Rajo. Pertama saat musim durian, ada begitu banyak varian durian yang bisa dinikmati, seperti durian merah, durian kuning, hingga durian trotungan. Kedua saat diselenggarakannya festival Balayah Lanting dan upacara adat Babantan Laman pada tanggal 7 bulan Juli setiap tahunnya. (Adm)

Back to top button