MERIAHNYA LOMBA BAGARAKAN SAHUR DI KALTENG RAMADHAN FESTIVAL, TRADISI UNIK YANG KEMBALI MEMBAKAR SEMANGAT RAMADHAN

Salah satu peserta Lomba Bagarakan Sahur menampilkan kreativitasnya dalam membangunkan sahur pada Kalteng Ramadan Festival 2025.
Palangka Raya – Suasana Ramadan di Bundaran Besar, Palangka Raya berubah menjadi semangat dan penuh kreativitas saat Lomba Bagarakan Sahur digelar sebagai bagian dari Kalteng Ramadhan Festival 1446 H. Acara ini menjadi salah satu daya tarik utama dalam rangkaian Kalteng Ramadhan Festival, yang diinisiasi oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Tengah pada Rabu (12/3/2025).
Sejumlah peserta dari berbagai lapisan masyarakat bersiap menampilkan kreativitas mereka dalam membangunkan sahur dengan irama yang khas dan penuh semangat. Dengan dentuman kentongan, ember, galon air, serta alat musik tradisional lainnya berpadu dengan teriakan penyemangat yang membangunkan warga untuk bersantap sahur, menciptakan suasana yang meriah dan penuh energi.

Kepala Dinas Adiah Chandra Sari hadir menyaksikan penampilan peserta pada Lomba Bagarakan Sahur pada Kalteng Ramadan Festival 2025.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kalimantan Tengah, Adiah Chandra Sari mengapresiasi antusiasme peserta dan masyarakat dalam menjaga tradisi ini. Ia juga menyampaikan harapannya agar tradisi Bagarakan Sahur tetap lestari dan menjadi bagian dari warisan budaya di bulan Ramadhan sekaligus menjadi daya tarik wisata budaya di Kalimantan Tengah.
“Bagarakan Sahur bukan sekadar perlombaan, tetapi juga bagian dari warisan budaya yang harus kita lestarikan. Melalui acara ini, kita ingin menghidupkan kembali semangat kebersamaan dan gotong royong di bulan suci Ramadhan. Selain itu, kami berharap kegiatan ini dapat menjadi magnet wisata yang menarik lebih banyak pengunjung ke Kalimantan Tengah, khususnya di momen Ramadan” ujarnya.
Lomba ini berlangsung dalam suasana yang penuh semangat. Setiap kelompok menampilkan ciri khas tersendiri, baik dari segi alat musik yang digunakan, nyanyian yang kreatif, hingga penampilan kostum yang unik dan menggambarkan kekompakan grup.

Para pendukung masing-masing tim Bagarakan Sahur dan masyarakat yang melintas di Bundaran Besar tampak antusias menyaksikan tiap penampilan dan menunggu pengumuman.
Diharapkan Lomba Bagarakan Sahur tidak hanya menjadi hiburan semata, tetapi juga mampu menjadi ajang untuk mempererat persaudaraan serta menjaga kekayaan budaya Kalimantan Tengah agar tetap hidup dari generasi ke generasi. (Admin)