KULINER

KENTA

Kenta merupakan makanan tradisional khas masyarakat Dayak berbahan dasar ketan. Makanan ini dibuat untuk mengawali kegiatan, seperti panen atau pernikahan dalam Suku Dayak Ngaju, yang dianggap memiliki nilai spiritual tinggi.

Secara kebudayaan, kenta adalah makanan sacral yang dijasikan persembahan kepada tatu parei (leluhur/roh padi). Sebagai bentuk terima kasih karena sudah membuat padi berisi.

Pembuatan Kenta cukup panjang. Alat yang dibutuhkan dikumpulkan seperti lesung-alu, keluair (tuas pengais dari bilah bambu), wadah berupa tikar purun, rotan atau kajang sebagai alas, serta alat penampi untuk memisahkan biji beras dengan kulitnya.

Padi jenis ketan yang baru dipanen, disangrai dengan api sedang. Lalu, ditumbuk saat panas hingga mengelupas, kemudian ditampi sampai padi terpisah dari kulit sekam.

Kelapa parut yang tidak terlalu tua, beserta gula putih atau gula merah, dan air kelapa muda harus disediakan.

Setelah ketan bersih, secara bertahap lalu diaduk ke dalam cairan gula. Secara bersamaan, dimasukkan juga parutan kelapa sampai rata, dan Kenta siap dinikmati.

Sebagai makanan khas, Kenta telah diperkenalkan kepada khalayak luas melalui festival budaya. (Adm)

Back to top button