BeritaEvent Tahun 2024

LOMBA MANGARUHI SEBAGAI SARANA MENJAGA WARISAN TRADISI

Palangka Raya – Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) yang berlangsung selama enam hari sejak tanggal 18-24 Mei 2024 semakin meriah dengan hadirnya Lomba Mangaruhi yang dilaksanakan di Halaman GOR Indoor Serbaguna Kota Palangka Raya pada hari Rabu tanggal 22 Mei 2024.

Mangaruhi merupakan salah satu tradisi budaya suku Dayak dalam mencari atau menangkap ikan dengan menggunakan tangan kosong di sebuah kolam berlumpur. Tradisi ini terus berlangsung secara turun temurun dan sering dilakukan di lingkungan masyarakat Dayak.

Secara teknis mangaruhi dilakukan dengan cara becebur ke dalam kolam sambil mengaduk-aduk (mangaruhi) lumpur kolam tersebut, dengan harapan ikan-ikan yang ada di dasarnya menjadi mabuk akibat terkena keruh atau hempasan lumpur air kolam. Dengan begitu ikan muncul dan mudah untuk ditangkap dengan tangan.

Lomba mangaruhi dibagi dalam dua kategori, yakni kelompok putra dan kelompok putri. Pada FBIM 20024 kali ini diikuti terdapat untuk kategori putra terdapat 12 kabupaten/kota se-Kalimantan Tengah yang mengikuti, yakni Kotawaringin Timur, Murung Raya, Seruyan, Barito Utara, Sukamara, Lamandau, Pulang Pisau, Kotawaringin Barat, Barito Selatan, Kapuas, Katingan dan Palangka Raya. Sementara untuk kategori putri diikuti oelh 10 kabupaten/ kota se-Kalimantan Tengah, yakni Seruyan, Kotawaringin Timur, Palangka Raya, Kapuas, Sukamara, Murung Raya, Pulang Pisau, Barito Utata, Barito Selatan dan Lamandau.

Tak hanya peserta utusan kabupaten/ kota, lomba mangaruhi juga diikuti oleh peserta eksebisi dari kelompok pelajar SMA/ Sederajat yang ada di Kota Palangka Raya, dengan masing-masing regu beranggotakan dua orang. 

Ketua Dewan Juri lomba mangaruhi Suradji mewakili Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Tengah dalam sambutannya mengatakan maksud diadakan lomba mangaruhi ini sebagai salah satu tontonan yang unik, menarik dan cantik.

“Harapan saya nantinya bisa menjadi tuntunan kepada masyarakat di Kalimantan Tengah ini cara menangkap ikan dengan tidak menggunakan bahan-bahan kimia atau alat-alat yang membahayakan untuk alam”, tuturnya.

Adapun jenis ikan yang digunakan dalam lomba mangaruhi ini adalah ikan gabus (behau) dan belut. Kriteria penilaian berdasarkan jumlah/banyaknya tangkapan ikan, khusus untuk ikan belut poin yang didapat akan dikali dua.

Durasi menangkap ikan kategori kabupaten/ kota yakni 30 menit. Sementara itu, durasi menangkap ikan untuk Ekshibisi pelajar SMA/ Sederajat yakni 20 menit.

Setelah melakukan perhitungan, Dewan Juri mengumumkan Juara I untuk kategori putra diraih Kabupaten Barito Utara, Juara II Kabupaten Barito Selatan, Juara III Kota Palangka Raya Juara Harapan I Kabupaten Kapuas, Juara Harapan II Kabupaten Seruyan dan Juara Harapan III diraih Kabupaten Katingan. Sedangkan untuk kategori putri, Juara I diraih Kabupaten Pulang Pisau, Juara II Kabupaten Murung Raya, Jura III Kabupaten Seruyan, Juara Harapan I Kabupaten Sukamara, Juara Harapan II Kabupaten Barito Utara dan Juara Harapan III Kabupaten Barito Selatan. (Adm)

Back to top button