WADI IKAN
Kalimantan adalah salah satu daerah yang kaya akan sumber daya alam perairan. Di Kalteng terutama, punya banyak sungai dan danau besar dan kecil, sebagai habitat terbaik bagi ikan air tawar, sehingga daerah ini melimpah akan segala macam dan jenis ikan.
Untuk menjaga dan mengolah agar ikan tetap bertahan lama, salah satunya dengan melakukan fermentasi, selain dikeringkan, atau dipanggang. Proses fermentasi inilah yang disebut wadi. Wadi atau pengawetan dengan fermentasi ini biasa dilakukan dengan ikan dan daging.
Wadi dapat dibuat dari berbagai jenis ikan, namun umumnya yang banyak dipilih adalah jenis ikan yang banyak memiliki daging dan kandungan lemak, seperti patin, jelawat, papuyu, haruan, baung, dan gurami.
Bahan untuk fermentasi yaitu beras ketan/beras biasa yang disangrai sampai menguning keemasan, lalu ditumbuk kasar. Sebelum dicampurkan dengan ikan, ikan yang sudah dibersihkan ditiriskan hingga kadar air berkurang, lumuri garam secukupnya. Lalu satu per satu ikan dilumuri kembali dengan bubuk ketan yang sudah ditumbuk, kemudian ikan yang sudah dilumuri tadi disimpan dalam wadah kedap udara. Zaman dulu orang Dayak menyimpan di dalam sebuah tempayan atau disebut balanai kecil lalu ditutup rapat.
Penyimpanan ini bisa sampai satu bulan lebih, namun rasanya akan semakin kuat serta lebih asam akibat fermentasi. Pengolahan menjadi masakan, cukup dengan menggoreng wadi atau dijadikan sambal goreng. Disajikan dengan nasi panas dan sambal atau lalapan akan lebih nikmat. (Adm)