PUSAT PENELITIAN ORANGUTAN LIAR TUANAN DESA TUMBANG MANGKUTUP
Kekayaan hutan hujan tropis Kalteng salah satunya menjadi rumah bagi satwa langka, dan endemik yaitu orangutan (OU).
Kahiyu, atau orangutan dalam bahasa Dayak Ngaju, merupakan primate yang hanya punya dua jenis di dunia. Semuanya hanya ada di Indonesia, tepatnya di Pulau Kalimantan dan Pulau Sumatera.
Karena kelangkaannya, maka orangutan sering menjadi objek penelitian dan perlindungan dunia internasional, sehingga banyak didirikan pusat riset di Kalteng. Salah satunya Pusat Penelitian Orangutan Tuanan yang ada di Desa Mangkutup, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah.
Hutan Tuanan merupakan hutan rawa gambut yang penting untuk perlindungan keanekaragaman hayati, karena hutan di Dusun Tuanan ini termasuk dalam zona kawasan salah satu habitat dengan populasi orangutan liar terbesar urutan ketiga di Kalimantan Tengah.
Dilansir dari laman Yayasan BOSF, Pusat perlindungan dan penelitian Tuanan dikembangkan oleh Yayasan BOSF sejak tahun 2002 melalui Program Konservasi MAWAS dengan luas areal ± 1.000 Hektar. Hingga saat ini sudah lebih 100 mahasiswa, baik S1, S2, maupun S3 dan peneliti dari berbagai negara yang berpartisipasi di Tuanan.
Penelitian di Tuanan berfokus pada perilaku orangutan liar serta dampak dari degradasi habitat terhadap orangutan pada khususnya dan terhadap keanekaragaman hayati pada umumnya. Selain itu juga melakukan beragam penelitian habitat, salah satu di antaranya adalah fenologi tumbuhan Untuk sampai ke lokasi Pusat perlindungan dan penelitian Tuanan dari Kota Kuala Kapuas harus menempuh jalan darat menggunakan mobil ke Desa Mantangai sekitar 2 jam, selanjutnya menggunakan speed boat sekitar 1 jam dari Desa Mantangai ke Dusun Tuanan, kemudian dari pemukiman Dusun Tuanan menggunakan transportasi darat kurang lebih 3 kilometer. (Adm)